SEJARAH MASJID AL-HIKMAH

Ruaida Arfah Mahasiswa Uin AR-Raniry Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam


SEJARAH BERDIRINYA MASJID AL-HIKMAH
DESA WIH TENANG UKEN KEC. PERMATA KAB. BENER MERIAH PROV.ACEH

            A.    Sejarah Masjid Al-Hikmah
Tahun 1955 masyarakat Wih Tenang Uken berinisiatif membuat masjid di dusun Sepeden tepatnya di tanah Bapak Lipahani, masyarakat Wih Tenang Uken meminjam tanah tersebut dari Bapak Lipahani dan Bapak Lipahani memberikan tanahnya, sementara untuk membuat Masjid agar masyarakat Wih Tenang Uken tidak susah lagi mencari tempat beribadah terutama dalam sholat berjamaah, dimana Masjid tersebut dibuat dari kayu bulat dindingnya ditutupi dengan rumput alang-alang dan atapnya  juga ditutupi dengan rumput alang-alang, lantainya hanya tanah disusun dengan rumput alang-alang  di atas alang-alang tersebut dilapisi lagi dengan tikar yang di anyam oleh masyarakat setempat dan masyarakat memberikan tikar yang sudah jadi ke Masjid, kebersamaan dalam hidup bersosial masyarakat pada saat itu masih sangat tinggi.
 Masjid tersebut dinamakan Masjid Al-Hikmah pada masa bapak  Lijadun datang ke Desa Wih Tenang Uken dari Desa Gunung Teritit Kabupaten Bener Meriah. Yang meresmikan pada saat itu ketua muhammadiyah yang bernama bapak  Tamrun di Desa Wih Tenang Uken. Maka bapak lijadun memberikan nama masjid yang terletak di kampung Wih Tenang Uken  masjid Al-Hikmah.
Sekitar tahun 1955 sampai tahun 1956 masjid Al-Hikmah bertempat di dusun Sepeden  dan Tahun 1957 masjid Al-Hikmah dipindahkan dari dusun sepeden ke dusun Hikmah Tengah dimana antara dusun-dusun lainnya dusun hikmah tengah sangat tepat untuk pembuatan masjid karena dusun hikmah tengah berada di tengah-tengah dusun lainnya dan tanah yang di wakap kan oleh masyarakat setempat untuk masjid AL-hikmah tersebut berada didusun hikmah tengah yang mana letak masjid tersebut berdekatan dengan jalan raya.
Pada tahun 1957 masyarakat Wih Tenang Uken membuat masjid Al-Hikmah secara darurat masjid Al-Hikmah terbuat dari kayu bulat yang dicari oleh masyarakat dari hutan berantara dan masyarakat bersama-sama/bergotoroyong untuk membawa kayu tersebut agar bisa membangun masjid Al-Hikmah di Dusun Hikmah Tengah dan masjid tersebut dibuat oleh masyarakat yang mana dinding dan tiang-tiang masjid tersebut dibuat dari kayu bulat dan atapnya hanya rumbia dan lantainya hanya tanah. Pada saat itu hanya masjid Al-Hikmah yang masih ada dan masyarakat dari desa Ramung Jaya, Darus, Buntul Kemumu berjalan kaki untuk pergi sholat ke masjid Al-Hikmah karena masjid Al-Hikmah masih satu satunya masjid di daerah tersebut.
 Pada tahun  1972-1982 masyarakat Wih Tenang Uken bergotoroyong untuk membuat masjid dibuat dari kayu bulat, dindingnya hanya papan dan atapnya seng, tiang-tiang yang dibuat masyarakat untuk masjid tersebut hanya kayu bulat, dan lantainya terbuat dari kayu dan dijadikan papan untuk lantai masjid Al-Hikmah, masjid tersebut mempunyai tangga untuk naik ke masjid antara 1anak tangga sampai 2 anak tanggak pada tahun 1972-1982 tersebut.
Tahun 1983 masjid al-hikmah sudah dikembangkan masyarakat agar lebih baik lagi dan masyarakat bergotoroyong untuk mencari batu dari sungai terdekat dan masyarakat mencari pasir dari dusun Al-Ihwan untuk membangun masjid Al-Hikmah setengah permanen dan masyarakat tersebut mulai membangun masjid Al-Hikmah dan sudah ada terbentuk kubbah masjid dari seng.
Tahun 2000 sampai sekarang masjid al-hikmah sudah mulai berkembang dan pembangunan masjid dari tahun ketahun mulai bertambah, dana pembangunan masjid al-hikmah sudah mulai di bantu oleh masyarakat sekitar desa wih tenang uken dan juga ada dana yang di berikan pemerintah untuk membangun masjid al-hikmah agar lebih baik lagi. Pada tahun 2016 pembangunan masjid belum siap di perbaiki ( direnopasi ) karena dana yang kurang. Akan tetapi kubah, dalam masjid, dan di luar masjid sebagian sudah siap di renopasi, dalam pembangun masjid al-hikmah selain pekerja pembangunan masjid, pengurus ( panitia ) masjid berinisiatif masyarakat wih tenang uken bergotongroyong membantu membangun masjid dan masyarakat sangat menerima inisiatif dari panitia masjid.
         B.     Kepengurusan Masjid Al-Hikmah
Pada tahun 1957 pendiri awal adalah bapak Tengku Aman Tamrun menjabat sebagai ketua masjid, Bapak Himanullah menjabat sebagai seketaris masjid, Bapak Timah Jingki menjabat sebagai bendahara masjid dan Bapak Idris sebagai anggota dan masyarakat lainnya pada saat itu mereka menjabat selama 15 tahun. Masa perkembangannya tahun 1957 awal berdirinya masjid secara darurat terbuat dari bahan kayu bulat atapnya ditutupi dengan rumbia lantainya hanya tanah.
Pada tahun 1972 berkembang panitia masjid bapak Mustafa karim sebagai ketua, bapak Abu Bakar Ms dan bapak M.Yakuf menjabat selama 10 tahun. Tahun 1972 perkembangan dari kayu bulat ke papan dengan atap seng lantai papan beserta dinding papan perubahannya hanya tidak banyak hanya sedikit.
 Tahun 1982 yang mengurus masjid Al-Hikmah adalah tengku Idris, Husaini ,Zainuddin, menjabat selama 5 tahun pada tahun 1982 perubahan bangunan dari papan ke setengah permanen beserta pagar masjid yang terbuat dari kayu, beroti, dan berhalaman yang ditata serapi mungkin.
M.Ali dan Ansaruddin yang mengurus  masjid al-hikmah pada tahun 1987 sampai dengan tahun 2000. Tahun 2000 sampai 2018 panitia pengurus masjid Ansaruddin, Salihin, Radian, Anwar, di tahun 2000 perubahan masjid Al-Hikmah Desa Wih Tenang Uken sangat banyak perubahan dimulai dari badan masjid perombakan kubbah masjid dan pembuatan MCK. Perkeramikan lantai dalam masjid al-hikmah, akan tetapi luar masjid al-hikmah belum siap di renofasi.
Tahun 2019 sampai 2025 pengurus badan kemakmuran masjid (BKM) Al Hikmah Desa wih tenang uken kecamatan permata kabupaten bener meriah dialihkan kepada M.Ali.S sebagai ketua, wakil ketua Rahayu, sekretaris Salihin,  dan bendahara Muhtaruddin. Adapun penasehat diantaranya Camat Permata, Kapolsek Kecamatan Permata, Kepala Kampong Wih Tenang Uken, Imum Kampong Wih Tenang Uken. Serta Bidang Idarah ketua Zainuddin seketaris Radian, anggota Maimunah, Julita,Safi’i. Bidang Imarah ketua Ibnu Hajar, Ngadiman, Anggota Ismail, Samsuddin,Jeddah. Bidang ri’ayah ketua Khairuddin Seketaris Saudi,Anggota Anwarsyah, Iskandar,Dan Razali.Kepengurusan saat ini rencana akan merenopasi teras masjid.

        C.    Pengelolaan Sumber Dana
             1.      Swadaya masyarakat
                   Dana bersumber dari donator, kotak amal, serta infaq dan shodakoh.
            2.      Aspirasi DPR

       D.    Kegiatan Masjid 
             1. Peringatan Maulid nabi 
             2. Kegiatan ibu-ibu pengajian di lakukan setiap hari jum’at
                       3. Kegiatan pengajian anak-anak TPA,TQA setiap hari senin sampai hari kamis
             4. Kegiatan pengajian desa dilakukan bergiliran d termasuk masjid al-hikmah
             5. Perlombaan anak-anak TPA,TQA dilakukan setahun sekali
             6. Perlombaan remaja, anak-anak pada bulan puasa
             7. Sesudah sholat subuh, djuhur, dan magrib diadakan tausiah
                       8.  Peringatan Isyara’ mikrat
              9. Safari Ramadan dan Remaja masjid
          
      E.     Gambar Masjid
        
  
          


 








       F.    
Gambar MCK


 
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masjid adalah tempat bersujud untuk tempat beribadah umat islam yaitu untuk mendirikan sholat 5 waktu, masjid sering disebut masyaraktat adalah rumah Allah salah satunya masjid Al- Hikmah terletak di desa Wih Tenang Uken Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah yang mana masjid tersebut dibangun masyarakat dengan bergotongroyong tahun ke tahun akhirnya masjid al-hikmah berkembang di bangun oleh masyarakat dan kepengurusannya juga aktif berpartipasi dengan masyarakat demi membangun masjid Al-hikmah.
B.     Saran
Pengurus masjid dan masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan McK, pengurus dan masyarakat harus berpartisipasi mengumpulkan dana lebih untuk masjid, dan di harapkan kepada pengurus masjid memberikan proposal untuk membangun masjid Al-Hikmah agar lebih baik lagi kedepannya dan Pemerintah setempat juga harus memperhatikan apa yang kurang untuk masjid Al-Hikmah seperti luar masjid belum siap dan membuka perpustakaan di halaman masjid agar masyarakat bisa untuk belajar lebih mandiri khususnya membaca buku-buku islami.






Komentar