Kemajuan Islam di Tiongkok
Berdasarkan Sejarah Laksamana Chengho
Islam bukan sesuatu
yang asing di China mereka menyebut islam Yi
Si Lan Jiang artinya agama yang murni, sementara mereka menyebut Mahiyaw alias Mekkah sebagai tempat
kelahiran nabi Muhammad SAW. Diabad ke 7 SM islam menyebar dari Timur Tengah masuk
ke Cina Tengah melalui jalur sutra yang
legendaris, karenanya islam memiliki sejarah yang kaya di Cina dan diakui
sebagai 1 dari 5 agama resmi di Cina.
Hanya jumlah pengikutnya yang paling kecil 20
juta umat muslim angka yang fantastis, sebenarnya saat ini jumlah muslim di Beijing
berjumlah 250 ribu umat muslim kota yang menjadi perkembangan tradisi dan
perkembangan modern, umat muslim di Beijing selalu menjaga kemurnian agama
islam di tengah pemeluk agama lain. Para penjelajah islam umumnya berasal dari Baghdad,
Maroko dan Spanyol (Andalusia) maka pada abad ke 15 mulai penjelajah dari Timur.
Laksamana Cheng Ho atau
nama arabnya Haji Mahmud Syams(1371-1433) adalah seorang pelaut dan penjelajah
besar awal abad ke-15 dari propinsi Yunan, Tiongkok. Dia menghabiskan waktu 28
tahun untuk menjelajah bumi, dari tahun 1405 sampai 1433. Cheng Ho berasal dari
keluarga muslim kakek dan ayahnya telah menunaikan rukun islam ke-lima, padahal
saat itu menunaikan ibadah haji bukanlah perkara yang mudah ini menunjukkan
bahwa terlahir dan dibesarkan dalam
keluarga yang taat agama. Sejak kecil Cheng Ho sudah terbiasa mendengar cerita
kakek dan ayahnya pergi ke Mekkah. Dan cerita-cerita ini ikut memotivasi Cheng
Ho untuk melakukan ke berbagai negara yang jauh.
Saat Cheng Ho berumur
12 tahun Provinsi Yunan direbut oleh Dinasti Ming yang sebelumnya telah
menggulingkan Dinasti Yuan. Pada saat itu Cheng Ho dan anak muda lainnya
ditawan dan dikebiri oleh tentara intern istana. Lalu, Cheng Ho dibawa ke Nanjing
untuk menjadi pembantu istana. Dilingkungan istana Cheng Ho bekerja untuk Zhu
Di,putra keempat kaisar pertama Dinasti Ming, Zhu Yuanzhang. Sejak bekerja
diistana, Cheng Ho memanfaatkan segala fasilitas yang ada di istana seperti
membaca dan ikut bertempur.
Cheng Ho bukannya
hanya sebagai pengasuh anak raja yaitu Zhu Di, Cheng Ho sangat berjasa dalam
memenangkan Zhu Di dalam persaingan istana. Kecerdasan dan keberanian sangat
besar bagi Zhu di (Yong Le) sehingga pada tahun 1404 memberi marga Cheng kepada Ma He sejak saat
itu nama Ma He berganti menjadi Cheng Ho. Pada abad ke -15 ketika Zhu Di (Yong
Le) memimpin kerajaan tahun 1403-1424 dan memerintahkan pelayaran-pelayaran ke
berbagai negara di samudra barat untuk persahabatan antara Tiongkok dan Negara
lain.
Kecerdasan dan bakat
kepemimpinan Cheng Ho ia di utus sebagai laksamana untuk memimpin pelayaran.
Sejak umur 34-61 tahun Cheng Ho melakukan pelayaran sebanyak tujuh kali di
berbagai negeri. Armada kapal yang ia memimpin mencapai 200 unit dan jumlah
personil yang sangat besar. Sebuah penjelajah kolosal yang tidak tertandingi
dengan penjelajah manapun saat itu dan fase-fase sebelumnya. Cheng Ho telah
mengunjungi berbagai negara dan juga telah mengunjungi berbagai di pesisir Nusantara.
Negara di Asia
Tenggara yang pernah ia kunjungi adalah Lambri,( Lamuri, Aceh ), Samudra Pasai (
Aceh ), Palembang”Sumatera Selatan”, Malaka”Malaysia”, Pahang “Malaysia”, Kelantan
“Malaysia”, Jawa, Siam “Thailand”, Borneo “Kalimantan”, Campa “Vietnam”, Sulu “Filifina”,
Aru “Sumatera” dan Negara lainnya. Dari tujuh kali perjalanan Cheng Ho ketujuh-tujuhnya
menyinggahi negeri ini yaitu kerajaan Lamuri sekarang disebut Lamreh dekat Krueng
Raya, yang mana kerajaan Lamuri adalah sebagai cikal-bakal kerajaan Aceh Darussalam
dan mempersatukan seluruh kerajaan yang ada di Aceh dalam bentuk federasi.
Banyak peninggalan
Cheng Ho di daerah-daerah yang dikunjungi di Aceh adanya cakra donya yang
merupakan hadiah dari kaisar Yong Le dari dinasti Ming melalui laksamana Cheng
Ho kepada raja samudra pasai. Lonceng terbuat dari perunggu dan berbentuk stupa
yang dapat disaksikan hingga saat ini dan kini di pajang di meseum Aceh di
Banda Aceh. Sementara di semarang terdapat kelenteng gedung batu sam po kong
kini menjadi salah satu objek wisata di Jawa Tengah klenteng ini digunakan
untuk tempat persinggahan Cheng Ho saat menjelajah Jawa Tengah.
Cheng Ho adalah sosok
yang disebut-sebut penemu “dunia baru” bernama benua Amerika berasal dari salinan
peta Berusia 600 tahun yang ditemukan disebuah toko buku loak di Tiongkok
mengancam status Columbus yang didewakan sebagai penemu Benua Amerika. Dokumen
ini menjadi kunci untuk Columbus dan membuktikan bahwa orang tirai bambulah
yang sebagai penemu Benua Amerika. Dokumen itu konon berasal dari abad ke-18
dan merupakan salinan peta tahun 1418 yang di buat Cheng Ho yang menunjukkan
detil “Dunia Baru” dalam beberapa sisi.
Gavin Menzies,
pensiunan kapten kapal selam nuklir asal Inggris, dalam buku barunya, Who Discovered America ? dan memiliki kesimpulan
bahwa Cheng Ho telah memetakan belahan bumi barat lebih dari 70 tahun sebelum Columbus
”kisah tradisional bahwa Columbus menemukan dunia baru, adalah fantasi belaka ,
kata Gavin Menzies seperti di muat dalam daily mail , 8 Oktober 2013 ia bahkan
yakin bahwa Columbus memiliki salinan peta laksamana muslim asal Tiongkok itu
saat mengarungi samudra menuju Amerika. Jadi Columbus melakukan perjalanan atas
petunjuk Cheng Ho melalui petanya.
Komentar
Posting Komentar