HARI-HARI PRAKTIKUM MIKRO DAN MAKRO
Prodi Pengembangan
Masyarakat Islam merupakan salah satu pendidikan yang memberdayakan
potensi-potensi yang ada di masyarakat, untuk mencapai itu semua harus melalui
teori dan praktik salah satunya praktik Mikro dan Makro yang mana praktik tersebut
diambil pada semester VII dan mendapatkan pembekalan sebelum praktik
dilaksanakan. Dalam praktik mikro dan makro prodi pengembangan masyarakat islam
bekerjasama dengan lembaga terkait akan tetapi praktik makro lebih memfokuskan
di desa baik itu desa dampingan lembaga ataupun mahasiswa mencari desa untuk
tempat praktik.
Pertama praktik Mikro merupakan praktik di
Lembaga serta memfokuskan dalam membuat kegiatan atau program yang akan
dilaksanakan dan bekerjasama dengan pihak lembaga dan mengikuti kegiatan yang
ada di lembaga tersebut serta praktikan bisa melihat langsung di dunia kerja
dan menyesuaikan teori yang telah di dapat di semester sebelumnya dan diterapkan
dalam praktik mikro. Kedua praktik Makro adalah salah satu praktik yang
melibatkan langsung praktikan dengan masyarakat atau disebut PRAKPM untuk mencapai suatu tujuan dalam praktikum
membuat suatu kegiatan atau program melibatkan masyarakat dan melihat langsung
permasalahan di masyarakat dan bekerjasama dengan pihak aparatur Gampong,bekerjasama
dengan komunitas dan lembaga untuk mencapai perubahan sosial yang ada dalam
masyarakat.
Praktikum Mikro....
Pada
tanggal 30 Juli 2019 praktikan melakukan penjajakan awal ke lembaga, praktikan
memilih praktik di lembaga WWF (World Wildlife Fund) merupakan sebuah organisasi internasional non-pemerintah (NGO/ LSM) yang bergerak di bidang konservasi alam. Organisasi ini
didirikan pada tanggal 1 September 1961 oleh beberapa orang, diantaranya ahli
biologi Sir Julian Huxley, Pangeran Bernhard dari Belanda, Max Nicholson dan
pelukis Sir Petter Scott yang mendesain logo panda hitam-putihnya.
Mulai dari penjajakan
awal sampai hari-hari berikutnya praktikan mengikuti kegiatan dan melaksanakan
tugas yang sudah menjadi program praktikan selama praktik di lembaga
diantaranya adalah membuat infografis dimana praktikan lebih memfokuskan dalam
isu mengurangi sampah serta pembuatan diskusi dengan masyarakat di Siron
kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dan praktikan dipercayakan menjadi
pemateri karena praktikan mengambil isu tentang mengurangi sampah plastik,
mulai dari pertemuan dengan geucik dan sampai hari pelaksanaannya. Praktikan melaksanakan
kegiatan-kegiatan lainnya baik dalam mendapat pelajaran,pengalaman baru serta
turun langsung kelapangan melihat kondisi bagaimana masyarakat menanam pohon magruve
dan praktikan ikut serta menanam pohon Magrove,mempelajari bagaimana cara melindungi
satwa maupun hutan dan sungai yang ada di alam sekitarnya khusunya Aceh.
Praktikan
membuat acara diskusi konservasi dengan tema peran pemuda
dalam konservasi ekosistem di era milenial dan bekerjasama dengan Prodi
pengembangan masyarakat islam serta praktikan menjadi pemateri untuk
menyampaikan bagaimana cara mengurangi sampah dan bahayanya bagi lingkungan
baik di darat maupun di laut.
Dalam
melaksanakan praktikum di WWF praktikan ikut serta turun ke lapangan salah
satunya pergi ke Pemukiman Lampanah terletak di kecamatan
Sielimum Kabupaten Aceh Besar Provinsi
Aceh , Pemukiman Lampanah adalah salah satu daerah di Aceh berjarak 62 km atau berkisaran sampai 1 jam 32 menit harus
sampai ke pemukiman Lampanah Dari Kota Banda Aceh letak
geografisnya berbatasan dengan pantai dan pegunungan.
Masyarakat disana bermata pencaharian sebagai
Petani,ternak dan nelayan dan masyarakat disanapun masih melekat dengan budaya
Acehnya yang Khas serta perumahan di pemukiman Lampanah masih ada aura Adat
Acehnya.
Saya dengan teman
Praktik makro lainnya berangkat memakai
mobil dari kampus dan bersama staf dari
lembaga WWF (World Wildlife
Fund)
perjalanan ke Lampanah membutuhkan Waktu satu jam setengah dan sampai di
Pemukiman Lampanah kami langsung melihat pemasangan Surya Panel untuk
meningkatkan memproduksi garam agar perempuan petani garam di Lampanah lebih
mudah untuk memproduksi lebih banyak lagi dari hari biasanya kelompok perempuan
menghasilkan garam.
Dalam pemasangan surya
panel AGF (Aceh Geothermal Forum
bekerjasama dengan dosen Fakultas MIPA
Universitas Syiah Kuala untuk menyukseskan pemasangan panel
surya tersebut, dalam 30 menit kami meningmati
alam di dekat pinggir pantai dan melihat langsung proses pembuatan garam secara
tradisional.
Saya melihat kondisi
tersebut sebagian perempuan yang kegiatan sehari-harinya menjadi petani garam
sudah tua dan berumur,sungguh
sayang melihat mereka bekerja diumuran sangat tua namun apa boleh buat kondisi
ekonomi yang mengharuskan mereka bekerja.
Saya sempat
mewawancarai beberapa perempuan petani garam ibu tersebut mengatakan "saya
sudah menekuni pembuatan garam dari SMP dan mereka mengatakan bahwasanya
menjadi petani garam sudah dari nenek moyang kami dulu,mereka mengatakan
lagi hanya memakai alat tradisional saja
untuk memproduksi garam".
Setelah kami selesai
magang di WWF dan kami diajak melihat langsung pelatihan proses pembuatan garam
menjadi Spa,Masker,serta Lulur,kami berangkat
dari kantor WWF dan Stafnya untuk pergi ke Lampanah untuk kegiatan pelatihan
yang diadakan oleh AGF serta pemateri dari PT. Awina Sinergi Internasional
serta kak Eva dosen dari Universitas Teungku Umar Meulaboh memberikan
materi serta praktik langsung dengan Kelompok Petani Perempuan.
Dalam kegiatan ini
kelompok perempuan sangat berharap untuk memulai sesuatu yang baru untuk usaha
mereka kedepannya agar bisa memperbaiki ekonomi mereka selain memproduksi garam
dengan cara tradisional dan menjual langsung ke agen dan itu hanya mendapatkan
nilai hasil yang belum cukup.
Nah adanya pelatihan
ini mereka bisa mandiri semoga kedepannya kelompok petani
perempuan yang ada di lampanah dapat memanfaatkan membuat produk local yang mana garam menjadi masker,spa,serta lulur.
Diskusi Konservasi |
Peresmian Panel Surya |
pemasangan panel surya |
Melihat langsung pembuatan garam |
Edukasi Sampah dengan masyarakat Siron |
penanaman pohon magruve |
Perpisahan magang Mikro |
Praktikum Makro……
Kamis 21
November 2019 merupakan hari dimana praktikan pembekalan magang sekaligus
pelepasan mahasiswa/I praktikum Makro. Praktikan memilih di desa dampingan
Flower Aceh, Flower Aceh merupakan salah satu lembaga Swadaya Masyarakat yang
mengkonsentrasikan diri pada pemberdayaan perempuan yang berspektif gender,
berdiri pada tanggal23 september 1989 dan berkedudukan di Banda Aceh dan bentuk
badan organisasi adalah perkumpulan tidak hanya dalam isu perempuan Flower Aceh
juga mengaitkan dalam isu hak anak dan pemuda di Aceh.
Mulai dari
Jum’at tanggal 22 November 2019 praktikan mengikuti rapat dengan Flower Aceh
ntuk menentukan Gampong dan praktikan ditetapkan di Gampong ADT (Alue Deah
Teungoh), keesokan harinya praktikan mulai penjajakan awal dan bertemulangsung
dengan geucik Gampong ADT dan melihat permasalahan di gampong, praktikan
menemukan permasalahan yang ada di gampong diantaranya : minat gotoroyong di
gampong ADT kurang, Narkoba dan Game di anak, Trauma pasca bencana, Pasilitas
tidak trawat,
Kegiatan
yang akan dilaksanakan di gampong ADT Membuat perpustakaan Kereatif ADT, Edukasi
dan diskusi dengan masyarakat dalam mengurangi permainan game dan mengurangi
kekerasan terhadap anak dan perempuan serta rapat langsung dengan dosen
pengampu untuk melaksanakan program kegiatan.
Dalam hal
yang sudah disepakati praktikan lebih memfokusakan terhadap anak-anak ADT yang
mana program tersebut berjalan dengan lanjar praktikan membuatbrosur untuk
dibagikan ke masyarakat agar buku bisa didoasikan ke Gampong ADT dalam hal ini
praktikan mengambil buku dari pendonasi-pendonasi dan mendapat buku dari kantor
Majalah Potret Aceh dan pendonasi-pendonasi lainnya.
Praktikan
mengajarkan anak-anak hari demi hari praktikan membimbing baik dalam belajar
bahasa inggris, menghitung, Doa-Doa Harian serta Juz 30 dan membuat perlombaan
anak-anak seperti cerdas cermat dalam hal ini agar anak-anak bisa beraktifitas
di luar rumah dan lebih mengenal teman-temannya serta mengurangi penggunaan hp
bermain game.
Di tanggal
31 Desember perpisahan mahasiswa praktikum makro dan menyiapkan berbagai
peralatan baik tempat dan lainnya serta mengundang aparatur gampong dan
masyarakat serta anak-anak, dalam perpisahan tersebut praktikan mengadakan
peresmian perpustakaan kreatif ADT serta membuat perlombaan kusi terhadap
anak-anak dan memberikan penghargaan kepada geaucik.
Semua
terjadi diawali dengan teori dan arahan yang kita dapatkan serta harus
mempersiapkan diri untuk memiliki skill dan kemampuan berbicara dalam suatu
forum sangat dibutuhkan untuk melaksanakan praktik mikro dan makro, yang
terjadi di lapangan tidak semudah kita bayangkan kita harus memiliki keramahan
dalam masyarakat dan Ahklak yang baik dan kekompakan dalam tim sangat
dibutuhkan dalam melaksanakan suatu program atau kegiatan.
Rapat program dengan dosen pengampu di lembaga Flower Aceh |
Rapat program dengan Geucik ADT |
Diskusi publik dengan masyarakat ADT |
Belajar dan bermain dengan anak ADT |
pengambilan buku donasi dari potret Aceh |
pengambilan buku dari pendonasi |
perpisahan dan peresmian perpustakaan kreatif ADT serta perlombaan kuis untuk anak-anak ADT |
Keren.. Semangat, keluarkan karya" mu yg lain teman
BalasHapusTerimakasih ,insaallah dengan usaha dan niat serta izin Allah tulisan lainnya akan kita publis lagi☺
Hapusmantaappp.. tetap semangat selalu and dont give up✊
BalasHapusOk makasih aula☺
Hapusgood job ruwaida...teruskan dgn tulisan lain y
BalasHapus������
BalasHapusSampah telah 'menyombongkan' diri pada bumi.
Terimakasih semuanya☺
BalasHapusSemangat buat nulis karya selanjutnya 😍
BalasHapus